Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Resistance Trading dan Analoginya agar Tepat Penggunaannya

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk melihat range harga dari suatu aset trading. Salah satunya yaitu resistance trading. Meskipun demikian, tak banyak yang memahami tentang hal tersebut sehingga sulit memprediksi harga aset untuk beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, penting untuk mempelajarinya terlebih dahulu agar tidak salah ketika menggunakannya.

Memahami Resistance dalam Trading

Resistance trading adalah area tertentu di dalam grafik yang menunjukkan sebagai harga tertinggi dari suatu aset trading. Meskipun demikian trader harus waspada dengan kondisi seperti ini. Harga tertinggi dari suatu aset bisa menunjukkan bahwa tidak lama lagi aset tersebut akan mengalami penurunan harga yang drastis.

Pada umumnya suatu aset akan mencapai harga tertinggi ketika banyak trader yang menginginkan aset tersebut. Ketika sudah banyak trader yang memiliki aset yang sama maka tidak lama lagi akan terjadi penjualan. Dimana tingkat penjualan aset dengan nilai yang cukup besar terhadap sehingga perlahan harganya tidak bisa lagi naik bahkan turun secara drastis.


Bahkan dalam kebanyakan kasus, harga aset selalu turun setelah menyentuh nilai resistance. Lalu, apa yang mempengaruhi nilai resistance dari aset trading? Nilai resistansi trading sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu permintaan dan penawaran yang kedua istilah ini juga dikenal dengan sebutan demand and supply. Sebetulnya, istilah harga resistance juga terdapat dalam kehidupan sehari-hari.


Analogi Resistance Trading

Memahami apa itu resistance dalam trading memang lebih mudah dengan membayangkan analoginya. Seperti yang sudah dibahas, nilai resistance ada dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam dunia usaha. Misalnya, seorang pedagang cabai yang menjual cabai dengan harga Rp20 ribu per kilogram sedang berharap harga tersebut masih bisa naik lagi dan laku di pasar.

Namun ternyata ketika pedagang tersebut menaikkan harganya justru tidak ada sama sekali pembeli yang tertarik untuk membelinya. Maka, dapat dikatakan bahwa harga sebelumnya yaitu Rp20 ribu merupakan nilai resistance karena harga tertinggi dari cabai. Karena harga tersebut sudah tidak mungkin dinaikkan lagi, maka justru harga sangat mungkin menjadi turun.

Misalnya ketika sudah terlalu banyak stok sehingga pedagang terpaksa harus memberikan potongan harga demi menjualnya sampai habis. Sebab, jika cabai tidak terjual habis justru pedagang akan rugi karena mungkin saja cabai tersebut bisa busuk. Hal ini juga terjadi dalam dunia trading.

Sama seperti dunia bisnis, harga aset yang sudah mencapai nilai resistance tidak lagi bernilai. Sebab jika dibiarkan, harga aset bisa terus anjlok sehingga potensi kerugiannya pun semakin besar.


Kapan Harga Aset Forex Bisa Menembus Nilai Resistance?

Setiap aset dalam trading tentunya bisa menembus nilai resistance. Hanya saja, setiap trader perlu bersabar karena momen tersebut tidak datang setiap waktu. Pada dasarnya resistance mulai terlihat ketika ada perubahan dari supply dan demand dari suatu aset.

Trader yang sudah bisa membaca prediksi harga aset akan mengetahui kapan perkiraan resistance akan muncul. Ketika suatu harga aset mulai merangkak naik hingga kenaikan tersebut mencapai pergerakan yang drastis, maka tidak lama lagi harga akan mencapai nilai resistance. Ketika harga aset mulai merangkak naik pada umumnya trader akan melakukan pembelian hingga mencapai nilai resistance.

Jadi ketika harga aset sudah mencapai nilai tertinggi maka trader sudah mendapatkan aset dalam jumlah yang banyak. Hal ini tentunya akan menjadi keuntungan besar bagi trader karena ada selisih harga yang tinggi ketika menjualnya.


Itulah beberapa hal mengenai resistance trading yang harus dipahami oleh trader. Nilai resistance uini harus terus diamati. Ketika suatu aset telah mencapai nilai resistance kemudian harganya bergerak turun, trader harus melepas aset tersebut jika tidak ingin rugi.

Posting Komentar untuk "Memahami Resistance Trading dan Analoginya agar Tepat Penggunaannya"