Penjelasan Setting Indikator Moving Average Akurat Ini Wajib Dipahami!

Menjadi indikator teknikal yang paling banyak digunakan, membuat ‌Moving‌ ‌Average‌ ‌menjadi sangat diminati para trader. Terlebih lagi setting‌ ‌indikator‌ ‌moving‌ ‌average‌ akurat‌, menjadikannya paling diminati para trader. Kelebihan lainnya, yaitu mudah digunakan dan dapat ditemui pada berbagai platform trading. Berikut penjelasan terkait setting indikator yang terdapat di dalamnya.

Apa Itu Setting ‌Indikator‌ Moving‌ ‌Average‌?

Teknikal analisis yang digunakan dalam melakukan trading pada pasar dengan melihat berbagai aspek, seperti pengaturan waktu, saham, harga dan lainnya. Secara umum trader maupun investor menganggap setting‌ ‌indikator‌ ‌moving‌ ‌average‌ ‌akurat‌ dan paling sering dijadikan alternatif perhitungan. Beberapa di antaranya yaitu ada MA-200 Day, MA-100 Day, MA-50 Day.

Jika akan melakukan trading dengan menggunakan settingan MA Crossover, maka perhitungannya MA akan berdasarkan hari. Contohnya sepekan, sebulan dan 3 bulan, dan pada kombinasi terpopuler yang selalu muncul di MA. Hal terpenting yaitu, jika sebuah periode pendek, maka makin kecil timeframenya, namun akan menghasilkan banyak sinyal trading.  

Kesalahan Setting Moving Average

Banyak sekali dari pemula yang ingin mencoba untuk melakukan trading tanpa pernah mengetahui indikator yang ada. Terlebih lagi iming-iming profit yang sangat menggiurkan, kebanyakan hanya memakai Moving Average tanpa paham settingannya. Hal inilah yang membuat pemborosan waktu dengan mencoba berbagai periode kombinasi.

Hal yang sangat tidak efektif dan tidak akan berpengaruh pada sinyal yang dihasilkan. Buktinya hingga saat ini, indikator tersebut termasuk yang paling rendah reliabilitasnya pada time frame di jangka waktu yang singkat. Penggunaannya akan lebih baik jika, digunakan dalam jangka panjang, seperti kombinasi settingan SMA-20 dan 50 Day.

Hasilnya, sinyal yang didapatkan akan lebih sedikit, membuat para trader pro biasanya akan menggunakan sinyal trading yang tepat saja. Pelengkap indikator lainnya juga diperlukan untuk menekan kerugian. Hal ini tentu cara yang aman dan realistis, dimana lebih efektif dan efisien.

Bagaimanakah Cara Membaca Indikator Setting?

Sebenarnyaa cara yang diigunakan untuk membaca MA baik pada trading saham atupun forex sama, namun terdapat komponen utama yang perlu diperhatikan. Terdapat 2 buah garis moving average di antaranya EMA26 dan EMA12. Pemakaian keduanya telah dirancang untuk memperhitungkan pergerakan arah, tren, momentum dan kekuatan.

Jika semakin besar jarak yang tercipta, maka akan membuat garis MACD semakin menjauhi titik 0. Hal inilah yang akan memperkuat trend, sehingga dapat membuat harga naik. Berbanding terbalik jika, EMA12 berpotongan EMA26 melalui arah bawah, maka akan menimbulkan perpotongan arah yang sama. Berikut hal-hal sederhana dalam MACD yang umumnya sering terjadi yaitu:

• Harga akan berada pada trending UP jika, garis MACD berada di atas garis 0.
• Sideways akan terjadi jika, garis 0 telah berada satu garis yang sama atau berdekatan.
• Semakin kuat trend yang terjadi, maka akan semakin jauh garis 0 daari MACD.
• Seringnya trending down yang terjadi.

Tidak hanya itu, settingan dari indikator tersebut dapat digunakan juga untuk memeriksa apakah terjadi divergen. Maksudnya yaitu kondisi dimana indikator dan harga memperlihatkan hal yang berlawanan. Contohnya saat harga tinggi, namun garis MACD memperlihatkan Higher Low. Bagi yang baru memulainya akan merasa bingung, dengan seiringnya waktu hal tersebut akan menjadi biasa.

Itulah beberapa ulasan terkait setting‌ ‌indikator‌ ‌moving‌ ‌average‌ ‌akurat‌ yang dapat dipelajari dan lebih dipahami kembali. Dalam hal ini, sering sekali banyak pemula yang bingung untuk menentukan settingan manakah yang dianggap tepat, hal tersebut dapat disiasati dengan mencoba beberapa kombinasi. Jika sudah, mulailah berlatih dengan terus melihat akun demo lalu hitung tingkat akurasinya.

Lokasi:

Berbagi :