Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Istilah Scalping dalam Trading, Berikut Kelebihan dan Kekurangannya

Image source : freepik.com

Untuk seorang trader pemula mungkin akan sering dihadapkan dengan istilah scalping ketika membuka forum-forum diskusi tentang trading. Masalahnya, kadang kita belum banyak atau bahkan sama sekali tidak mengenal maksud dari istilah itu.

So, di artikel kali ini kita akn mengulas tentang scalping dalam trading. Simak selengkapnya

Scalping Adalah

Scalping merupakan salah satu dari sekian banyak strategi trading yang diterapkan oleh para trader sukses. Untuk menerapkan strategi ini perlu latihan dan juga pemahaman yang cukup matang. 

Scalping bisa juga disebut perdagangan jangka pendek. Pada strategi ini seorang trader akan melakukan transaksi beli untuk sebuah komoditas atau saham kemudian melakukan penjualan dalam jarak waktu yang singkat.

Strategi ini memang akan memberikan perputaran uang yang cepat dan memungkinkan anda bisa mendapatkan profit dalam jangka waktu yang singkat. Sekilas teknik ini mirip dengan strategi day trading.

Perbedaannya, para scalper (atau istilah yang digunakan untuk menyebut trader dengan teknik scalping) seringkali bermain dengan modal tinggi. Perbedaan lainnya adalah scalping biasanya tidak menjadi rutinitas trading setiap hari.


Pola Teknikal Strategi Scalping

Para scalper akan lebih fokus pada pergerakan-pergerakan kecil dalam fluktuasi harga komoditas untuk mencari profit. Teknik ini dilakukan dengan acuan beberapa indikator penentu, diantaranya :

1. Moving Average

Indikator yang satu ini termasuk satu indikator yang paling banyak digunakan oleh para scalper. Selain mudah dan cara kerjanya cukup gampang dipahami oleh para trader pemula, hampir semua platform trading juga menyediakan tools ini untuk para penggunanya.

Pengaturan teknikal pada indikator ini adalah dengan menentukan time frame dan garis moving average pada angka tertentu. Umumnya, banyak trader menyarankan penetapan indikator dengan SMA 5-8-13, chart 2 menit.

Dari sini anda bisa melihat kapan harus open buy dan open sell, serta memprediksi perubahan tren harga yang akan terjadi.

2. Bollinger Bands

Selanin MA, bollinger bands juga merupakan salah satu dari indikator dengan time frame rendah yang sering dipakai oleh para pelaku trading.  Rumusnya sederhana, anda harus mengambil posisi buy ketika harga bergerak ke garis lower band. Begitupun sebaliknya, ketika harga masuk atau mendekati upper band anda harus segera memutuskan untuk pasang pada posisi jual atau sell.

3. Stochastic

Berbeda dengan cara kerja dua indikator yang telah kita ulas sebelumnya. Indikator Stochastic kadang hanya digunakan sebagai pelengkap saja. Para trader sukses bahkan jarang merekomendasikan indikator ini, kecuali dua yang sudah disebut diatas.


Kelebihan Scalping

Dengan teknik scalping, seorang trader akan mampu menghasilkan profit dneagn cepat. Berbeda dengan long term trading yang membutuhkan waktu cukup lama bagi seorang trader untuk bisa menghasilkan keuntungan.

Selain itu, dengan menggunakan teknik scalping  ini, para trader akan lebih mudah menganalisa kesalahan dalam strategi tradingnya. Contohnya ketika kamu salah dalam menentukan waktu open posisi sehingga menyebabkan kerugian, maka kamu akan lebih mudah mengidentifikasikan dimana letak kesalahannya.


Kekurangan Scalping

Jika dengan teknik ini anda bisa mendatangkan profit yang cepat, begitu pula sebaliknya. Kerugian juga menjadi resiko besar yang sewaktu-waktu bisa mengancam, jika anda kurang teliti dalam menentukan posisi.

Kekurangan dari teknik ini, meskipun sepertinya terlihat sederhana namun tanpa jam terbang dan pemahaman tentang fungsi indikator ini akan menjadi satu teknik yang sangat sulit untuk dilakukan.

Maka, alangkah baiknya sebelum anda masuk ke akun riil dan menggunakan teknik scalping untuk trading, berlatihlah dulu secara konsisten dengan akun demo dan uang virtual yang sudah disediakan.

Posting Komentar untuk "Mengenal Istilah Scalping dalam Trading, Berikut Kelebihan dan Kekurangannya"