Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Cara Menggunakan Fibonacci Retracement di Dunia Trading

Meskipun teorinya terdengar mudah namun praktik trading tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak analisis yang perlu dilakukan dan salah satunya memakai indikator fibonacci retracement. Penting sekali untuk memahami cara menggunakan fibonacci retracement di bidang trading ini. Kali ini akan dibahas lebih lengkap seperti apa pengaplikasian indikator ini bagi para trader.


Pengertian dan Fungsi

Fibonacci retracement itu sendiri merupakan sebuah indikator analisis yang sangat terkenal di kalangan para trader. Teori ini berasal dari deret fibonacci yang dipelajari di mata pelajaran matematika. Ini merupakan indikator dari penurunan harga sebuah aset dan sifatnya sementara sesuai dengan prinsip deret fibonacci.

Lalu apa fungsi dari indikator ini? Sama seperti jenis indikator trading lainnya, indikator ini berfungsi memberi petunjuk dan sinyal bagi trader dalam mengambil keputusan. Fibonacci retracement ini akan menunjukkan posisi pullback yang berpeluang berbalik arah ke posisi tren. 

Selain itu, indikator ini akan membantu mengunci pullback ketika akan berakhir sehingga bisa dimanfaatkan sebagai peluang oleh trader.


Cara Menggunakan

Sebenarnya cara menggunakan fibonacci retracement ini sangat sederhana. Trader tak perlu menggunakan rumus-rumus yang rumit. Nilai rasio fibonacci bisa ditemukan dengan mudah karena sudah ada fiturnya tersendiri di platform trading. Hanya saja trader memang harus paham bagaimana menentukan level-level dari indikator fibonacci ini.

Langkah pertama adalah menemukan titik tertinggi atau swing high dan terendah atau wing low. Berikut adalah cara yang bisa dilakukan :

1. Swing High

Sesuai dengan namanya ini merupakan posisi titik yang paling tinggi. Nilai tertinggi ini bisa ditemukan ketika pergerakan harga pasar sedang di posisi uptrend. Trader bisa melakukan penarikan garis fibonacci dari posisi titik rendah ke tinggi.

2. Swing Low

Mudahnya, ini merupakan kebalikan dari swing high yaitu posisi titik paling rendah. Ketika pergerakan harga di posisi downtrend maka yang dilakukan adalah sebaliknya. Trader bisa melakukan penarikan garis fibonacci dari posisi tinggi menuju rendah.

Setelah dilakukan penarikan garis ini maka akan ditemukan 6 level fibonacci retracement yang penting untuk dipahami. Level tersebut berada di titik 0.0, 23.6, 38.2, 50, 61.8, serta 100. Level yang paling populer di antara para trader adalah 38.2, 50, dan 61.8. Ini merupakan area yang paling sering dipakai untuk menentukan titik support serta resistance.


Keputusan Sell dan Buy

Pada dasarnya, prinsip pemakaian fibonacci retracement adalah menemukan peluang buy saat harga ada di posisi support. Kemudian peluang sell akan ditemukan jika harga berada di posisi resistance. Tentunya trader harus melakukan analisis terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan sell dan buy ini demi mendapatkan profit.

Sangat disarankan untuk mencari level buy di area fibonacci ketika terjadi uptrend. Sementara itu langkah sell bisa diambil ketika posisi sedang downtrend. Ini merupakan prinsip mudah dalam pengambilan keputusan buy dan sell. Namun, sekali lagi demi meyakinkan bisa digunakan indikator lain sebagai pendukung.

Trader pemula mungkin akan merasa bingung dengan praktik penggunaan garis fibonacci ini. Namun, pemakaian indikator ini sebenarnya bisa dipelajari dengan mudah lewat berbagai platform. Bahkan saat ini aplikasi trading memiliki fitur yang sangat membantu trading menggunakan strategi fibonacci tersebut.


Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian serta cara menggunakan fibonacci retracement. Indikator ini memang penting dalam dunia trading dan akan membantu trader mengambil langkah yang tepat. Pastikan untuk mempelajari dengan baik prinsip pemakaian fibonacci ini demi mendapatkan profit yang optimal.

Posting Komentar untuk "Panduan Cara Menggunakan Fibonacci Retracement di Dunia Trading"